1.
Letak dan Bentuk Museum Keprajuritan
TMII
Museum keprajuritan Indonesia, terletak di kawasan Taman Mini
Indonesia Indah, di kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Letak museum ini
terletak diantara museum transportasi dan dunia air tawar.
Bentuk museum ini menyerupai benteng klasik abad ke-16. Terdapat
beberapa meriam di sisi atas museum. Benteng dikelilingi oleh parit dengan
pintu kayu yang megah, di halaman museum terdapat replika kapal banten dan
kapal phinisi yang besar.
2.
Pelajaran dari Museum Keprajuritan
Indonesia TMII
Sangat banyak
pelajaran yang dapat didapat dari berkunjung ke museum ini, di karenakan bukan
hanya koleksi dari museum ini, tetapi juga karena setiap benda di museum ini
memiliki makna dan arti. Contohnya:
· Gerbang utama: gerbang dengan model
dari abad ke-16 yang memiliki makna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
memiliki keramahtamahan serta keterbukaan
· Bastion: memiliki arti bahwa
Indonesia adalah bangsa yang memiliki kewaspadaan nasional demi menjaga keutuhan
NKRI
· Kapal Banten dan kapal Phinisi:
memiliki makna bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan maritim
yang tersebar dari sabang sampai merauke
Ada pula
penyajian pameran dalam bentuk diorama, fragmen patung, dan relief, bagian luar
maupun bagian dalam. Pameran bagian luar merupakan paduan relief yang menyatu
ke dinding bangunan bagian luar , meliputi 19 adegan kisah panjang perjuangan
bangsa indonesia dari abad ke-7 sampai abad ke-19, antara lain relief Raden
Wijaya sewaktu mengusir tentara Cina pada tahun 1292, lalu relief tentang
pertempuran di benteng Sao Paolo pada tahun 1575 di maluku dan juga relief
tentang Sultan Ageng menyerang Kastel Batavia tahun 1628.
Ruang pamer
bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menggambarkan cerita perlawanan
terhadap para penjajah untuk mempertahankan tanah air. Ada juga tiruan senjata,
meriam, baju perang, janji dan panji, formasi tempur, serta patung patung yang
menggunakan baju tempur prajurit tradisional. Selain itu juga ada sekitar 23
patung pahlawan dari perunggu berukuran sedikit lebih besar dari manusia, yang
di tempatkan mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada,
Cut Nyak Dien, dan juga Pattimura
Meskipun keadaan
bangunan ini agak kurang terawat, tetapi museum ini masih sangat berguna untuk
sarana pembelajaran maupun sarana rekreasi dari berbagai kalangan
0 komentar:
Posting Komentar